Sabtu, 12 April 2014

Pemilu masih primitif

Om Swastyastu

Iseng aja bahas pemilu sekali sekali, haha..

Jujur saja, waktu nyoblos tanggal 9 April kemarin saya tidak memberikan suara karena saya ada di luar daerah, dapat sih kartu pemilih tapi gak tau mau pilih siapa, ya mendingan golput saja.

Kenapa saya bilang pemilu masih primitif, ya karena zaman uda maju dan teknologi juga canggih, kenapa tidak di manfaatkan. 

Jadi saya punya bayangan seperti ini.
1. Nyoblos uda gk ada lagi, yg ada tu "Nyentuh". Nyentuh apaan?? Ya layar monitor, touch screen, dimana kertas suara yang biasanya berupa kertas besar dan dilipat2 diganti dengan monitor yang mempunyai resolusi yang cukup besar. Bisa dibayangkan berapa biaya yang bisa dihemat.
2. Penggitungan suara sangat cepat, alias realtime, quick count kalah jauh. Karena sudah tersistem maka data pemilihan bisa termonitor langsung dari pusat.
3. Tidak ad kertas suara yang tertukar, y karena semua sudah terdatabase baik wilayah ataupun data caleg nya, kesalahan ini bisa diminimalisir.
4. Hemmm, apalagi ya, yg jelas pasti akan lebih baik, lebih cepat, lebih efektif dan hemat..

Tapi pasti juga ada kekuranganny, seperti
1. Keamanan data, namamya online atau terkomputerisasi pasti ada celah2 untuk mencuri curi data. Tapi hal itu pasti bisa dicegah dengan tenaga2 IT yang handal.
2. Bagaiamana dengan daerah terpencil? Untuk hal ini ya memang belum bisa di implementasikan disana, tapi coba untuk daerah yang memungkinkan dulu. 

Saya hanya menghayal saja, tapi membuat pemilu modern pasti bisa, kalau memang bisa lebih baik kenapa tidak dilakukan..

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com